Idgham Mutaqaribain
Idgham Mutaqaribain -
Perlu diketahui bahwa Bab Idgham di sini merupakan penjelasan hukum bacaan Idgham selain Idgham yang ada di bab Nun Sukun Tanwin (Idgham Bi Ghunnah dan Idgham Bila Ghunnah) dan di bab Mim Sukun (Idgham Syafawi).Bab Idgham yang dimaksud di sini adalah tiga jenis Idgham yaitu Idgham Mutamatsilain, Mutajanisain, dan Mutaqaribain. Hukum yang ketiga adalah Idgham Mutaqaribain. Apa pengertian dari Idgham Mutaqaribain? Berikut ulasannya.
Pengertian
Secara bahasa, Idgham Mutaqaribain terdiri dari dua kata yakni Idgham dan Mutaqaribain. Idgham artinya memasukkan, sedangkan Mutaqaribain artinya dua huruf yang berdekatan. Kadang kala juga disebut dengan Idgham Mutaqaribain Shagir.Secara istilah Ilmu Tajwid, Idgham Mutaqaribain adalah memasukkan huruf pertama yang sukun ke dalam huruf kedua yang berharakat, dimana kedua huruf itu merupakan huruf yang berdekatan. Huruf yang berdekatan adalah huruf yang makhraj dan sifatnya berdekatan.
Huruf-huruf berdekatan yang dimaksud dalam hukum bacaan Idgham Mutaqaribain di sini biasanya adalah 2 kelompok huruf berdekatan seperti di bawah ini
ل ، ر
Kelompok 1 : kedua huruf di atas berdekatan makhraj dan sifatnya (hampir sama sifatnya)
ق ، ك
Kelompok 2 : kedua huruf di atas berdekatan makhraj (hampir sama pangkal lidah) dan sifatnya
Oleh karena itu, hukum bacaan Idgham Mutaqaribain terjadi apabila bertemunya dua huruf yang berdekatan (berdekatan makhraj dan sifanya) seperti yang diuraikan di atas. Apabila huruf dalam kelompok 1 bertemu dengan huruf kelompok 2 maka itu bukan berdekatan.
Contoh-Contoh
Sebagaimana hukum bacaan Idgham lainnya, hukum bacaan Idgham Mutaqaribain juga tidak banyak ditemukan di dalam al-Quran. Polanya sama dan tidak berlaku kebalikan. Misalnya lam sukun bertemu ro dibaca Idgham Mutaqaribain, tetapi jika dibalik yakni ro sukun bertemu lam maka tidak terjadi Idgham Mutaqaribain.1. Lam sukun bertemu ro seperti dalam QS Taha ayat 114
فَتَعَالَى اللَّهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ ۗ وَلَا تَعْجَلْ
بِالْقُرْآنِ مِنْ قَبْلِ أَنْ يُقْضَىٰ إِلَيْكَ وَحْيُهُ ۖ وَقُلْ رَبِّ
زِدْنِي عِلْمًا
2. Lam sukun bertemu ro seperti dalam QS An-Nisa ayat 158
بَلْ رَفَعَهُ اللَّهُ إِلَيْهِ ۚ وَكَانَ اللَّهُ عَزِيزًا حَكِيمًا
3. Qaf sukun bertemu kaf hanya ada satu dalam al-Quran yakni QS Al-Mursalat ayat 20
أَلَمْ نَخْلُقْكُمْ مِنْ مَاءٍ مَهِينٍ
Berikut contoh yang terbalik, yakni ro sukun bertemu lam maka tidak terjadi hukum bacaan Idgham Mutaqaribain sebagaimana dalam QS Nuh ayat 28 :
رَبِّ اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَلِمَنْ دَخَلَ
بَيْتِيَ مُؤْمِنًا وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَلَا تَزِدِ
الظَّالِمِينَ إِلَّا تَبَارًا
Pertanyaan-Pertanyaan
Berikut ini adalah pertanyaan-pertanyaan seputar hukum bacaan Idgham Mutajanisain yang penulis kumpulkan dan juga mungkin sebagai tambahan informasi bagi para pembaca. Untuk pertanyaan lain, silahkan tulis di kolom komentar.Q : Bagaimana cara membaca hukum bacaan Idgham Mutaqaribain?
A : Sebagaimana dengan cara membaca hukum bacaan Idgham lainnya (Idgham Mutamatsilain dan Idgham Mutajanisain) yakni memasukkan huruf pertama yang sukun ke dalam huruf kedua secara sempurna (kamil), seolah-olah huruf pertama tidak ada dan huruf kedua bertasydid.
Dari contoh-contoh yang dijelaskan sebelumnya, maka cara membacanya langsung ke huruf kedua yang biasanya diberi tanda tasydid. Misalnya kata "Qul Rabbi" dibaca menjadi "Qurrabbi", kata "Bal Rafa'a" dibaca dengan "Barrafa'a".
Pengecualian terhadap contoh kelompok huruf kedua yakni contoh yang terdapat pada QS Al-Mursalat ayat 20. Cara membaca contoh Idgham Mutajanisain ini memiliki 2 macam cara membaca, yang boleh dipilih salah satunya.
Cara pertama, adalah sebagaimana cara membaca biasanya. Yakni langsung memasukkan huruf pertama ke dalam huruf kedua secara sempurna (kamil), seolah-olah huruf pertama hilang dan huruf kedua bertasydid.
Cara kedua adalah memasukkan huruf pertama ke dalam huruf kedua namun tidak secara sempurna (naqish). Yakni saat membaca huruf qaf sukun masih terasa sifat isti'la tanpa di-qalqalah-kan baru membaca huruf selanjutnya. Lebih jelasnya silahkan ber-talaqqi pada guru al-Quran.