3 Tingkatan Tempo Membaca al-Quran
Pernahkah Anda mendengarkan seseorang membaca al-Qur'an dengan sangat lambat hingga memakan waktu bermenit-menit bahkan berjam-jam. Sebaliknya, pernahkah Anda mendengarkan seseorang membaca al-Quran dengan sangat cepat hingga dalam satu tarikan nafas saja. Bagaimana menyikapi hal tersebut?
Fenomena di atas adalah segelintir dari berbagai soal yang diutarakan oleh pembaca al-Qur'an. Artikel ini membahas tingkatan tempo membaca al-Qur'an dari segi kecepatan membaca, dengan mengutip sumber referensi dari kitab al-Mufid fi Ilm at-Tajwid.
Maratib at-Tilawah (Tingkatan Membaca al-Qur'an)
Dalam membaca al-Qur'an, terdapat tiga tingkatan atau levelnya jika ditinjau dari segi kecepatan membaca yaitu Tahqiq (at-Tahqiq), Hadr (al-Hadr), dan Tadwir (at-Tadwir). Urutannya adalah Hadr, Tadwir, dan Tahqiq.
Tingkatan pertama, Hadr secara bahasa artinya cepat. Secara istilah, Hadr adalah mempersingkat tilawah dan mempercepatnya disertai dengan menjaga hukum-hukum tajwid seperti panjang pendek, ikhtilas, sukun, menempatkan huruf sesuai porsinya.
Biasanya tingkatan membaca cepat atau Hadr ini dipakai ketika majelis khatam al-Qur'an atau acara-acara yang bertujuan membaca banyak surat. Jika diibaratkan dengan imam-imam murottal, mungkin seperti syaikh Suraym saat membaca surat Quraisy berikut ini.
→
Tingkatan kedua, Tadwir adalah tingkatan pertengahan antara Hadr dan Tahqiq. Dengan kata lain, membaca al-Qur'an dengan kecepatan sedang. Jika diibaratkan dengan imam-imam murottal, mungkin seperti syaikh Sudays saat membaca surat Quraisy berikut ini.
→
Tingkatan ketiga, Tahqiq secara bahasa diambil dari kata hakikat. Secara istilah, Tahqiq adalah memberikan hak-haknya huruf seperti memanjangkan mad, menjelaskan hamzah, menyempurnakan harakat, memenuhi ghunnah, dan membaca dengan tumakninah.
Biasanya tingkatan membaca lambat atau Tahqiq ini dipakai saat seorang guru memberi contoh membaca kepada muridnya agar murid bisa mengetahui bacaan dengan sempurna. ika diibaratkan dengan imam-imam murottal, mungkin seperti syaikh Mishari Rasyid saat membaca surat Quraisy berikut ini.
→
Perhatian
Tartil bisa masuk dalam ketiga tingkatan di atas. Maka barang siapa yang membaca dengan tempo mana pun, maka ia sudah menjalankan perintah Allah untuk membaca al-Qur'an dengan tartil dan berhak mendapatkan pahala dari Allah.
Ketiga tingkatan bisa dikategorikan tartil karena ketiga-tiganya membaca dengan sesuai tajwid dan menjaga hak-haknya huruf. Namun jika seseorang membaca dengan sangat cepat sehingga menghilangkan ghunnah, mad, dan harakat maka ini tidak diperbolehkan.
Begitu juga bagi orang yang membaca lambat untuk tidak membaca sangat lambat sehingga memanjangkan 2 harakat menjadi 4 harakat atau seolah-olah menambahkan huruf yang seharusnya tidak ada. Hal ini tidak diperbolehkan.
Perlu diperhatikan pula terkait durasi membaca ghunnah dan mad. Durasi ghunnah dan mad dalam tempo Tahqiq lebih panjang dari durasi ghunnah dan mad dalam tempo tadwir. Begitu pula durasi keduanya dalam tempo tadwir lebih panjang dari tempo hadr.