Saktah Wajib Riwayat Hafs dan Hikmahnya
Saat mempelajari ilmu Tajwid, dikenal dengan istilah Gharib yaitu bacaan-bacaan yang langka atau jarang dalam al-Qur'an. Salah satu dari Gharib Tajwid menurut riwayat Hafsh (versi bacaan yang paling populer di dunia saat ini termasuk yang biasa dipakai di Indoneisa) adalah Saktah.
Apa itu Saktah? as-Sakt atau as-Saktah secara bahasa artinya mencegah atau diam. Sedangkan secara istilah Ilmu Tajwid, Saktah adalah berhenti sejenak tanpa mengambil nafas serta masih memiliki niat untuk melanjutkan bacaan. Perbedaan Saktah dan Waqaf sudah ada artikel khusus atau silakan klik di sini.
Saktah terbagi menjadi dua yaitu Saktah Wajibah (Sakt Wajib) dan Saktah Jaizah (Sakt Jaiz). Dalam kitab al-Mufid fi Ilm at-Tajwid disebutkan bahwa sakt wajib menurut riwayat Hafsh terletak di empat tempat yaitu di surat al-Kahf, Yasin, al-Qiyamah, dan al-Muthaffifin.
Sakt Wajib Pertama dan Hikmahnya
Sakt Wajib yang pertama terletak di QS al-Kahf ayat 1 yang berada di akhir ayatnya, tepatnya pada kata 'iwaja (عِوَجَا). Tanda saktah nya diletakkan di atas atau setelah huruf alifnya. Lebih jelasnya, perhatikan QS al-Kahf ayat 1 dan 2 berikut ini :
ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ ٱلَّذِىٓ أَنزَلَ عَلَىٰ عَبْدِهِ ٱلْكِتَٰبَ وَلَمْ يَجْعَل لَّهُۥ عِوَجَا ۜ (1) قَيِّمًا لِّيُنذِرَ بَأْسًا شَدِيدًا مِّن لَّدُنْهُ وَيُبَشِّرَ ٱلْمُؤْمِنِينَ ٱلَّذِينَ يَعْمَلُونَ ٱلصَّٰلِحَٰتِ أَنَّ لَهُمْ أَجْرًا حَسَنًا (2)
Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan kepada hamba-Nya Al Kitab (Al-Quran) dan Dia tidak mengadakan kebengkokan di dalamnya [saktah] (1) sebagai bimbingan yang lurus, untuk memperingatkan siksaan yang sangat pedih dari sisi Allah dan memberi berita gembira kepada orang-orang yang beriman, yang mengerjakan amal saleh, bahwa mereka akan mendapat pembalasan yang baik. (QS Al-Kahf ayat 1-2)
Hikmah adanya saktah di atas adalah untuk menjelaskan bahwasanya kata qayyima () bukanlah sambungan dengan kata sebelumnya dalam hal i'rab. Melainkan qayyima itu dinasabkan dengan fi'il sebelumnya.
Sakt Wajib Kedua dan Hikmahnya
Sakt Wajib yang pertama terletak di QS Yasin ayat 52 yang berada di akhir ayatnya, tepatnya pada kata marqadina (مَّرْقَدِنَا). Tanda saktah nya diletakkan di atas atau setelah huruf alifnya. Lebih jelasnya, perhatikan QS Yasin ayat 52 berikut ini :
قَالُوا۟ يَٰوَيْلَنَا مَنۢ بَعَثَنَا مِن مَّرْقَدِنَا ۜ ۗ هَٰذَا مَا وَعَدَ ٱلرَّحْمَٰنُ وَصَدَقَ ٱلْمُرْسَلُونَ
Mereka berkata: "Aduhai celakalah kami! Siapakah yang membangkitkan kami dari tempat-tidur kami (kubur)?"[saktah]. Inilah yang dijanjikan (Tuhan) Yang Maha Pemurah dan benarlah Rasul-rasul(Nya). (QS Yasin ayat 52)
Hikmah adanya saktah di atas adalah untuk menjelaskan bahwasanya ucapan orang kafir telah habis atau selesai. Dan kata setelahnya bukanlah ucapan orang kafir melainkan ucapan malaikat atau ucapan orang-orang beriman.
Saktah Wajib Ketiga dan Hikmahnya
Sakt Wajib yang pertama terletak di QS al-Qiyamah ayat 27 yang berada di akhir ayatnya, tepatnya pada kata man (مَنْ). Tanda saktah nya diletakkan di atas atau setelah huruf nun. Lebih jelasnya, perhatikan QS al-Qiyamah ayat 27 berikut ini :
وَقِيلَ مَنْ ۜ رَاقٍ
Dan dikatakan (kepadanya): "Siapakah [saktah] yang dapat menyembuhkan?" (QS Al-Qiyamah ayat 27)
Hikmah adanya saktah di atas adalah bertujuan untuk memisahkan dan menjelaskan lafal bahwasanya ada dua kata yaitu (مَنْ) dan (رَاقٍ). Karena jika diwasalkan maka seolah-olah akan menjadi satu kata yaitu kata (مَرَّاقٍ).
Saktah Wajib Keempat dan Hikmahnya
Sakt Wajib yang pertama terletak di QS al-Muthaffifin ayat 14 yang berada di akhir ayatnya, tepatnya pada kata bal (بَلْ). Tanda saktah nya diletakkan di atas atau setelah huruf lam. Lebih jelasnya, perhatikan QS al-Muthaffifin ayat 14 berikut ini :
كَلَّا ۖ بَلْ ۜ رَانَ عَلَىٰ قُلُوبِهِم مَّا كَانُوا۟ يَكْسِبُونَ
Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya [saktah] apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka. (QS Al-Muthaffifin ayat 14)
Hikmah adanya saktah di atas adalah bertujuan untuk memisahkan dan menjelaskan lafal bahwasanya ada dua kata yaitu (بَلْ) dan (رَانَ). Karena jika diwasalkan maka seolah-olah akan menjadi satu kata yaitu kata (بَرَّانَ).
Demikian artikel singkat tentang "Saktah Wajib Riwayat Hafs dan Hikmahnya". Jika Anda ingin mengusulkan judul artikel berikutnya, silakan tulis komentar di bawah ini. Jika ingin bertanya atau diskusi, silakan hubungi kami di Messenger. Terima kasih....