Ringkasan Kitab al-Wadih fi Ahkam at-Tajwid (Bag-1)
Salah satu kitab tajwid yang bisa dijadikan tambahan bacaan adalah kitab berjudul al-Wadih fi Ahkam at-Tajwid. Kitab tajwid ini terdiri dari sekitar 190-an halaman dan berbahasa arab. Kitab ini disusun oleh Muhammad 'Isham dan diterbitkan di Urdun atau dikenal dengan nama Yordania.
Sesuai namanya yaitu al-Wadih, penulis kitab ini bertujuan untuk mengumpulkan dan memaparkan persoalan-persoalan tajwid dengan jelas dan mudah. Hal ini disampaikan dalam prakata penulis. Selain itu, dilatarbelakangi oleh tugas penulis kitab yang mengisi materi tajwid dalam perkuliahan mahasiswa di Yordania.
Dalam soft file kitab tajwid yang kami miliki tidak tercantum tahun penerbit sehingga tidak diketahui tahun berapa kitab ini muncul. Adapun daftar isi dari kitab tajwid al-Wadih fi Ahkam at-Tajwid adalah sebagai berikut :
- Pengantar dan Pendahuluan (terdiri dari 9 sub judul)
- Pembahasan ke-1 : Isti'adzah dan Basmalah (terdiri dari 6 sub judul)
- Pembahasan ke-2 : Makhraj dan Nama huruf, yang terbagi menjadi 2 sub pembahasan yaitu makhraj dan nama-nama huruf
- Pembahasan ke-3 : Sifat huruf yang tetap atau lazimah
- Pembahasan ke-4 : Sifat yang baru datang atau aridhah, yang terbagi menjadi 5 sub pembahasan yaitu idgham, hukum nun sukun dan tanwin, hukum mim sukun, mad qashr, dan tafkhim tarqiq.
- Pembahasan ke-5 : Waqaf dan Ibtida
- Pembahasan ke-6 : Maqthu' dan Mawshul
- Pembahasan ke-7 : Ta' Ta'nis
- Pembahasan ke-8 : Takbir, Jumlah surat dan ayat, serta hal-hal yang perlu diperhatikan
Dari total 190-an halaman, tidak semua kami cantumkan di artikel kali ini karena sesuai judulnya maka akan kami ringkaskan pokok-pokok pembahasan yang penting dipelajari serta menarik untuk dicermati. Ringkasan ini dibagi menjadi dua artikel. Untuk ringkasan seluruh kitab, silakan klik di sini.
Pembahasan Ke-1 : Isti'adzah dan Basmalah
Hukum membaca isti'adzah menurut mayoritas ulama adalah sunnah. Sebagian ulama mengatakan wajib membacanya. Adapun basmalah, maka wajib membacanya saat membaca dari awal surat kecuali surat at-Taubah. Jika di tengah surah, maka boleh memilih membaca basmalah atau tidak. Namun membaca basmalah lebih utama.
Seseorang membaca isti'adzah dan basmalah dengan suara pelan atau lirih jika ia baca lirih, begitu pula sebaliknya. Namun ada beberapa kondisi yang mengharuskan lirih saat membaca isti'adzah yaitu saat di dalam shalat dan melanjutkan bacaan saat berada dalam jamaah tadarus bergantian.
Terdapat empat macam cara menyambung atau memutus antara isti'adzah, basmalah, dan awal surat sebagaimana yang umum diketahui. Namun jika di tengah surat dan tidak membaca basmalah maka boleh menyambung atau memisah antara keduanya.
Pembahasan Ke-2 : Makhraj dan Nama huruf
Ulama qiraat dan bahasa berbeda pendapat terkait jumlah makhraj. Farra dan Quthrub mengatakan ada 14 makhraj. Sibawaih, Syathibi, dan Ibn Bari berpendapat ada 16 makhraj. Sedangkan Khalil bin Ahmad dan Ibn Jazari berpendapat ada 17 makhraj dan inilah yang masyhur.
Nama atau sebutan bagi kelompok huruf, di antaranya huruf Jaufiyyah dan Hawaiyyah yaitu ketiga huruf mad. Terdapat 3 pendapat untuk huruf Syajariyyah. Pertama, huruf Jim, Syin, Ya. Kedua, Jim, Syin, Dhad. Ketiga, Jim, Syin, Ya, Dhad. Penulis kitab memilih pendapat ketiga yang lebih benar.
Pembahasan Ke-3 : Sifat Huruf Lazimah
Sifat Lazimah terbagi menjadi dua yaitu sifat yang memiliki lawan dan sifat yang tidak memiliki lawan. Sifat yang memiliki lawan yaitu Jahr Hams, Syiddah Rakhawah, Isti'la Istifal, Ithbaq Infitah, dan Ishmat Idzlaq. Antara Syiddah dan Rakhawah terdapat Tawassuth.
Sedangkan untuk sifat yang tidak memiliki lawan ada tujuh yaitu Qalqalah, Shafir, Lin, Inhiraf, Tafasysyi, Istithalah, dan Takrir. Namun penulis kitab menambahkan 2 sifat tambahan yaitu sifat Khafa' dan Ghunnah.
Sifat Qalqalah terbagi menjadi 3 macam yaitu Qalqalah Kubra yaitu qalqalah yang waqaf dan bertasydid, Qalqalah Wustha yaitu qalqalah waqaf bukan bertasydid, dan Qalqalah Shughra yaitu qalqalah sukun bukan waqaf.
Pembahasan Ke-4 : Sifat Huruf Aridhah
Sifat Aridhah secara bahasa adalah sifat yang baru muncul atau baru datang. Sifat Aridhah merupakan hukum-hukum yang muncul sebab hubungan antara satu huruf dengan huruf lainnya. Di dalamnya terdapat sub pembahasan berupa idgham, hukum mad, dan hukum tafkhim tarqiq.
Idgham
Idgham terbagi menjadi dua yaitu Kabir dan Shaghir. Idgham Kabir adalah memasukkan huruf berharakat ke dalam huruf berharakat. Tidak ada dalam riwayat Hafsh kecuali terdapat di 4 tempat yaitu Fani'imma, Atuhajjunni, La Ta'manna, dan Ma Makkanni.
Sedangkan Idgham Shaghir adalah memasukkan huruf sukun ke dalam huruf berharakat. Terdapat beberapa hukum yang memuat konsep Idgham Shagir yaitu Idgham Mutamatsilain, Idgham Mutaqaribain, dan Idgham Mutajanisain.
Idgham Mutaqaribain memiliki cabang yaitu Lam sukun bertemu Ro, Qaf sukun bertemu Kaf (dua kasus pertama ini merupakan Idgham Mutaqaribain yang biasa dikenal), Nun Sukun dan Tanwin, Idgham Lam Ta'rif ke huruf Syamsyiah (Idgham Syamsiyah).
Hukum Mad
Mad terbagi menjadi dua yaitu Mad Ashli dan Mad Far'i. Mad Ashli berarti sesuatu yang tidak terdiri huruf lain kecuali huruf mad. Biasanya disebut Mad Thabi'i. Jika huruf mad yang setelahnya tidak ada hamzah atau sukun dan sebelumnya tidak ada hamzah maka dinamakan mad thabi'i.
Mad Thabi'i adakalanya yang tetap ada saat waqaf dan washal, hanya ada saat waqaf (misalnya mad iwadh atau alif sab'ah), dan hanya ada saat washal (misalnya mad shilah qashirah). Ada juga mad thabi'i yang terdapat dalam fawatihus suwar.
Adapun Mad Far'i yang disebabkan oleh Hamzah di antaranya adalah Mad Badal, Mad Wajib Muttashil, Mad Jaiz Munfashil. Sedangkan Mad Far'i yang disebabkan sukun adalah Mad Lazim dan Mad Aridh Lissukun.
................selanjutnya............................
Demikian artikel berjudul "Ringkasan Kitab al-Wadih fi Ahkam at-Tajwid (Bag-1)". Pembahasan selanjutnya dapat disimak di artikel berikutnya atau KLIK DI SINI. Anda juga bisa request judul artikel selanjutnya dengan tulis di kolom komentar. Terima kasih...
