Kaidah Kata Dua Qiraat dalam Rasm Usmani
Penulisan mushaf al-Qur'an tidak bisa sembarangan. Ia memerlukan ilmu khusus yang disebut dengan ilmu penulisan mushaf atau ilmu Rasm Mushaf atau ilmu Rasm Usmani. Para ulama telah merumuskan 6 (enam) kaidah rasm usmani untuk memudahkan dalam penerapan penulisan.
Salah satu kaidahnya merupakan kaidah yang cukup berbeda dengan kaidah yang lain misalnya membuang (hadzf), menambah (ziyadah), atau mengganti (badal). Kaidah tersebut adalah kaidah kata yang di dalamnya terdapat dua qiraat atau biasa disebut maa fiihi qiraataani.
Sesuai namanya, kaidah kata dua qiraat adalah kata dalam al-Qur'an yang memiliki beberapa versi bacaan. Karena memiliki beberapa versi bacaan, tentunya kata yang ditulis bisa jadi memuat hanya satu versi atau bisa juga memuat versi yang lain.
Dalam kitab berjudul "al-Muthaf fi Rasm al-Mushaf" disebutkan bahwa ada 3 (tiga) macam atau tipe-tipe kata yang muncul dari kaidah ini. Untuk melihat dan membaca kaidah-kaidah Rasm Usmani lainnya, silakan KLIK DI SINI.
Jenis Pertama Kaidah Ma Fihi Qiraatan
Jenis ke-01 dari kaidah kata dua qiraat adalah kata yang di dalamnya terdapat 2 qiraat namun ditulis salah satunya dengan tujuan meringkas. Salah satu contohnya adalah kata (صِّرَٰطَ) yang terdapat dalam QS Al-Fatihah ayat 6.
ٱهْدِنَا ٱلصِّرَٰطَ ٱلْمُسْتَقِيمَ
Kata (صراط) terdapat dua versi, misalnya ia dibaca (صراط) untuk riwayat Hafsh dan ia dibaca (سراط) untuk riwayat Qunbul. Dikarenakan perbedaan ini dan untuk meringkas, maka berlaku kaidah Ma Fihi Qiraatan atau kaidah kata dua qiraat sehingga ditulis dengan huruf shad bukan huruf sin.
Contoh lainnya adalah kata (يبصط) yang terdapat dalam QS Al-Baqarah ayat 245. Kata tersebut dibaca (يبسط) untuk riwayat Hafsh, sedangkan ia dibaca (يبصط) untuk riwayat aal-Bazzi. Oleh karena itu, maka berlaku kaidah Ma Fihi Qiraatan atau kaidah kata dua qiraat sehingga ditulis dengan huruf shad bukan huruf sin.
مَّن ذَا ٱلَّذِى يُقْرِضُ ٱللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا فَيُضَٰعِفَهُۥ لَهُۥٓ أَضْعَافًا كَثِيرَةً ۚ وَٱللَّهُ يَقْبِضُ وَيَبْصُۜطُ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ
Penulisannya mengikuti kaidah rasm usmani yang berlaku, sehingga dalam Mushaf riwayat Hafsh sekalipun dibaca dengan huruf sin namun ia tetap tertulis huruf shad. Yang kemudian diberi tambahan tanda huruf sin kecil di atasnya untuk memudahkan.
Jenis Kedua Kaidah Ma Fihi Qiraatan
Ini merupakan jenis yang paling banyak di dalam al-Qur'an, yaitu kata yang di dalamnya terdapat 2 qiraat namun ditulis dengan versi yang baik atau bisa memuat keduanya. Contohnya kata (مَٰلِكِ) dalam QS Al-Fatihah ayat 4 yang memiliki 2 versi.
مَٰلِكِ يَوْمِ ٱلدِّينِ
Versi pertama dibaca pendek (ملك) dan versi kedua dibaca panjang (مالك). Oleh karenanya, maka berlaku kaidah ini sehingga ditulis dengan versi pendek karena versi panjang bisa terkandung di dalamnya yaitu dengan diberi tambahan alif kecil.
ثُمَّ أَنتُمْ هَٰٓؤُلَآءِ تَقْتُلُونَ أَنفُسَكُمْ وَتُخْرِجُونَ فَرِيقًا مِّنكُم مِّن دِيَٰرِهِمْ تَظَٰهَرُونَ عَلَيْهِم بِٱلْإِثْمِ وَٱلْعُدْوَٰنِ وَإِن يَأْتُوكُمْ أُسَٰرَىٰ تُفَٰدُوهُمْ وَهُوَ مُحَرَّمٌ عَلَيْكُمْ إِخْرَاجُهُمْ ۚ أَفَتُؤْمِنُونَ بِبَعْضِ ٱلْكِتَٰبِ وَتَكْفُرُونَ بِبَعْضٍ ۚ فَمَا جَزَآءُ مَن يَفْعَلُ ذَٰلِكَ مِنكُمْ إِلَّا خِزْىٌ فِى ٱلْحَيَوٰةِ ٱلدُّنْيَا ۖ وَيَوْمَ ٱلْقِيَٰمَةِ يُرَدُّونَ إِلَىٰٓ أَشَدِّ ٱلْعَذَابِ ۗ وَمَا ٱللَّهُ بِغَٰفِلٍ عَمَّا تَعْمَلُونَ
Contoh lainnya adalah kata yang diberi warna pada gambar di atas yang terdapat dalam QS Al-Baqarah ayat 85. Kata pertama dibaca (تفادوهم) menurut Hafs, sedangkan menurut Hamzah dibaca (تفدوهم). Kata kedua dibaca (اسارى) menurut Hafs, sedangkan menurut Hamzah dibaca (اسرى). Kedua kata tersebut ditulis dengan versi tanpa alif.
Jenis Ketiga Kaidah Ma Fihi Qiraatan
Jenis terakhir adalah kata yang di dalamnya terdapat 2 qiraat, namun ditulis sesuai qiraat yang dijadikan patokan dalam mushaf tersebut. Misalnya kata (ووصى) yang terdapat dalam QS Al-Baqarah ayat 132. Perhatikan ayat di bawah ini.
وَوَصَّىٰ بِهَآ إِبْرَٰهِۦمُ بَنِيهِ وَيَعْقُوبُ يَٰبَنِىَّ إِنَّ ٱللَّهَ ٱصْطَفَىٰ لَكُمُ ٱلدِّينَ فَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ
Kata (ووصى) memiliki 2 versi. Contoh penulisan di atas diambil dari Mushaf riwayat Hafsh sehingga tertulis (ووصى). Namun jika diambil dari Mushaf yang menggunakan riwayat Nafi' maka tertulis (واوصى). Perbedaan terletak penambahan alif di antara dua wawu.
Contoh lainnya adalah perbedaan penulisan huruf Ha dalam QS Yasin ayat 35. Jika membaca mushaf riwayat Hafsh maka akan ditulis (وماعملته), sedangkan jika membaca mushaf riwayat Hamzah maka akan ditulis (وماعملت).
لِيَأْكُلُوا۟ مِن ثَمَرِهِۦ وَمَا عَمِلَتْهُ أَيْدِيهِمْ ۖ أَفَلَا يَشْكُرُونَ
Demikian artikel singkat berjudul "Kaidah Kata Dua Qiraat dalam Rasm Usmani". Untuk membaca kaidah-kaidah Rasm Usmani lainnya, silakan KLIK DI SINI. Jika Anda ingin melihat daftar isi situs ini, silakan KLIK DI SINI. Semoga bermanfaat.