27 Agustus 2024

Mutamatsilain dalam Ilmu Tajwid Lengkap

Setelah membaca pengantar terkait pertemuan dua huruf (Harfan Mulataqqiyan) dapat diketahui bahwa dilihat dari segi makhraj maka hubungan kedua huruf terbagi menjadi empat yaitu mutamatsilain, mutajanisain, mutaqaribain, dan mutaba'idain.


Artikel ini menjelaskan konsep mutamatsilain dan turunannya dalam hukum bacaan tajwid secara lengkap. Dengan membaca artikel ini diharapkan dapat menambah wawasan dan kedalaman terkait hukum-hukum yang ada di ilmu tajwid.

Konsep Mutamatsilain dalam ilmu tajwid kemudian terbagi menjadi tiga macam berdasarkan hubungan antara harakat dan sukun yang kemudian dikenal istilah Shaghir, Kabir, dan Muthlaq. Ini sudah dikecualikan dari pertemuan sukun dan sukun.

Perhatian! : Perlu diketahui bahwa ini merupakan tajwid lanjutan. Artinya istilah-istilah yang ada tidak hanya secara khusus membahas bacaan riwayat Hafsh tetapi juga tajwid dalam qiraat secara umum. Untuk lebih jelasnya, silakan talaqqi kepada guru al-Quran.

Mutamatsilain Shaghir

Secara bahasa, Mutamatsilain Shaghir terdiri dari dua kata yaitu Mutamatsilain dan Shaghir. Mutamatsilain artinya dua huruf yang sama. Sedangkan Shaghir artinya kecil. Secara istilah, Mutamatsilain Shaghir adalah bertemunya dua huruf yang sama, huruf pertama sukun dan huruf kedua berharakat.

Yang dinamakan huruf yang sama adalah keduanya sama persis. Misalnya huruf ta dengan ta, sin dengan sin, hamzah dengan hamzah, dan seterusnya. Ini berlaku untuk semua istilah mutamatsilain atau yang semisal seperti mitslain, mutamatsil, dan lain-lain.

Lalu bagaimana efek yang ditimbulkan dari pertemuan dua huruf tersebut, yang mana huruf pertama sukun dan huruf kedua berharakat? Maka wajib dibaca dengan idgham atau memasukkan huruf pertama ke dalam huruf kedua.

Salah satu contohnya misal huruf ba (ب). Ketika huruf ba sukun bertemu huruf ba berharakat, maka huruf ba' pertama dimasukkan ke dalam huruf ba kedua seolah-olah satu huruf yang bertasydid, sebagaimana yang terdapat dalam QS Al-Baqarah ayat 60 (perhatikan kata yang diberi warna).

وَإِذِ ٱسْتَسْقَىٰ مُوسَىٰ لِقَوْمِهِۦ فَقُلْنَا ٱضْرِب بِّعَصَاكَ ٱلْحَجَرَ ۖ فَٱنفَجَرَتْ مِنْهُ ٱثْنَتَا عَشْرَةَ عَيْنًا ۖ قَدْ عَلِمَ كُلُّ أُنَاسٍ مَّشْرَبَهُمْ ۖ كُلُوا۟ وَٱشْرَبُوا۟ مِن رِّزْقِ ٱللَّهِ وَلَا تَعْثَوْا۟ فِى ٱلْأَرْضِ مُفْسِدِينَ

Hal ini berlaku di mana pun terdapat dalam al-Quran. Kecuali untuk saktah dan huruf Mad karena terhalang sebab keduanya. Sedangkan jika mutamatsilain nya merupakan huruf nun dan mim maka diberi tambahan dengan karena keduanya memiliki sifat ghunnah.

Mutamatsilain Kabir

Secara bahasa, Mutamatsilain Kabir terdiri dari dua kata yaitu Mutamatsilain dan Kabir. Mutamatsilain artinya dua huruf yang sama. Sedangkan Kabir artinya besar. Secara istilah, Mutamatsilain Kabir adalah bertemunya dua huruf yang sama, huruf pertama dan huruf kedua sama-sama berharakat.

Yang dinamakan huruf yang sama adalah keduanya sama persis. Misalnya huruf ta dengan ta, sin dengan sin, hamzah dengan hamzah, dan seterusnya. Ini berlaku untuk semua istilah mutamatsilain atau yang semisal seperti mitslain, mutamatsil, dan lain-lain.

Lalu bagaimana efek yang ditimbulkan dari pertemuan dua huruf tersebut, yang mana huruf pertama berharakat dan huruf kedua berharakat? Maka wajib dibaca dengan idzhar atau menjelaskan bunyi atau bacaan dari kedua huruf tersebut.

Salah satu contohnya misal huruf ba (ب). Ketika huruf ba berharakat bertemu huruf ba berharakat, maka huruf ba' pertama dan huruf ba dibaca dengan jelas tanpa adanya idgham, sebagaimana yang terdapat dalam QS An-Nisa ayat 34 (perhatikan kata yang diberi warna).

ٱلرِّجَالُ قَوَّٰمُونَ عَلَى ٱلنِّسَآءِ بِمَا فَضَّلَ ٱللَّهُ بَعْضَهُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ وَبِمَآ أَنفَقُوا۟ مِنْ أَمْوَٰلِهِمْ ۚ فَٱلصَّٰلِحَٰتُ قَٰنِتَٰتٌ حَٰفِظَٰتٌ لِّلْغَيْبِ بِمَا حَفِظَ ٱللَّهُ ۚ وَٱلَّٰتِى تَخَافُونَ نُشُوزَهُنَّ فَعِظُوهُنَّ وَٱهْجُرُوهُنَّ فِى ٱلْمَضَاجِعِ وَٱضْرِبُوهُنَّ ۖ فَإِنْ أَطَعْنَكُمْ فَلَا تَبْغُوا۟ عَلَيْهِنَّ سَبِيلًا ۗ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ عَلِيًّا كَبِيرًا

Hal ini berlaku di mana pun terdapat dalam al-Quran. Kecuali pada dua kalimat yang dibaca Idgham oleh riwayat Hafs. Pertama, huruf nun pada kata "la ta'manna" dalam QS Yusuf ayat 11. Kedua, huruf nun pada kata "makkanni" dalam QS Al-Kahf ayat 95.

Mutamatsilain Muthlaq

Secara bahasa, Mutamatsilain Muthlaq terdiri dari dua kata yaitu Mutamatsilain dan Muthlaq. Mutamatsilain artinya dua huruf yang sama. Sedangkan Muthlaq artinya wajib atau tetap. Secara istilah, Mutamatsilain Muthlaq adalah bertemunya dua huruf yang sama, huruf pertama berharakat dan huruf kedua sukun.

Yang dinamakan huruf yang sama adalah keduanya sama persis. Misalnya huruf ta dengan ta, sin dengan sin, hamzah dengan hamzah, dan seterusnya. Ini berlaku untuk semua istilah mutamatsilain atau yang semisal seperti mitslain, mutamatsil, dan lain-lain.

Lalu bagaimana efek yang ditimbulkan dari pertemuan dua huruf tersebut, yang mana huruf pertama berharakat dan huruf kedua sukun? Maka wajib dibaca dengan idzhar atau menjelaskan bunyi atau bacaan dari kedua huruf.

Salah satu contohnya misal huruf ba (ب). Ketika huruf ba berharakat bertemu huruf ba sukun, maka huruf ba' pertama dibaca jelas dan huruf ba kedua sukun dibaca jelas, sebagaimana yang terdapat dalam QS Al-Qashash ayat 56 (perhatikan kata yang diberi warna).

إِنَّكَ لَا تَهْدِى مَنْ أَحْبَبْتَ وَلَٰكِنَّ ٱللَّهَ يَهْدِى مَن يَشَآءُ ۚ وَهُوَ أَعْلَمُ بِٱلْمُهْتَدِينَ

Demikian artikel berjudul "Mutamatsilain dalam Ilmu Tajwid Lengkap". Untuk membaca artikel tajwid lainnya, silakan KLIK DI SINI. Untuk melihat daftar tema situs ini, silakan KLIK DI SINI. Jika ada pertanyaan dan saran, silakan tulis di kolom komentar. Semoga bermanfaat.


Comments

KOMENTARMU ADALAH DOAMU!
-
-
NB : Admin tdk dpt balas komentar karna error. Silahkan chat via ikon FB Messenger di pojok kanan bawah atau email ke yatlunahuhaq[at]gmail[dot]com untuk fast respon
EmoticonEmoticon