Kaidah Fashl Washl Kata Idgham di Rasm Usmani
Selain kaidah mengganti (badal atau ibdal), membuang (hadzf), dan menambahkan (ziyadah) huruf yang biasa ada di Rasm Usmani, juga terdapat kaidah yang mengatur pemisahan dan penggabungan kata. Kaidah ini disebut dengan kaidah Fashl Washl.
Secara singkat, kaidah al-Fashl wa al-Washl (الفصل و الوصل) dapat dipahami sebagai aturan atau kaidah yang membahas apakah sebuah kata akan dipisah atau disambung. Kata yang tergolong dalam kaidah Fashl Washl ini biasanya kata-kata yang berhubungan dengan huruf dalam bahasa ilmu Nahwu.
Kaidah al-Fashl wa al-Washl ini terbagi menjadi dua jika dilihat dari apakah penyambungannya menyebabkan Idgham atau tidak. Artikel ini menjelaskan al-Fashl wa al-Washl pada kata yang ada Idgham dalam Rasm Usmani.
Total ada 8 pasangan kata terkait al-Fashl wa al-Washl yang dapat menimbulkan kata Idgham jika digabungkan. Kedelapan pasangan kata tersebut adakalanya ada yang disambung dan dipisah, ada juga kata yang selalu dipisah.
Pertama, kata (أَنْ لَا). Kata tersebut selalu disambung di dalam al-Quran kecuali pada 10 tempat yaitu QS Al-A'raf ayat 10 dan 169, QS at-Taubah ayat 118, QS Hud ayat 14 dan 26, QS al-Hajj ayat 26, QS Yasin ayat 60, QS Ad-Dukhan ayat 19, QS Al-Mumtahanah ayat 12, dan QS Al-Qalam ayat 24.
Perhatikan perbedaan kedua kata yang disambung maupun dipisah di dalam al-Quran dengan memperhatikan ayat di bawah ini. Ayat pertama dalam QS al-Baqarah ayat 229. Sedangkan ayat kedua dalam QS at-Taubah ayat 118.
ٱلطَّلَٰقُ مَرَّتَانِ ۖ فَإِمْسَاكٌۢ بِمَعْرُوفٍ أَوْ تَسْرِيحٌۢ بِإِحْسَٰنٍ ۗ وَلَا يَحِلُّ لَكُمْ أَن تَأْخُذُوا۟ مِمَّآ ءَاتَيْتُمُوهُنَّ شَيْـًٔا إِلَّآ أَن يَخَافَآ أَلَّا يُقِيمَا حُدُودَ ٱللَّهِ ۖ فَإِنْ خِفْتُمْ أَلَّا يُقِيمَا حُدُودَ ٱللَّهِ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْهِمَا فِيمَا ٱفْتَدَتْ بِهِۦ ۗ تِلْكَ حُدُودُ ٱللَّهِ فَلَا تَعْتَدُوهَا ۚ وَمَن يَتَعَدَّ حُدُودَ ٱللَّهِ فَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلظَّٰلِمُونَ
وَعَلَى ٱلثَّلَٰثَةِ ٱلَّذِينَ خُلِّفُوا۟ حَتَّىٰٓ إِذَا ضَاقَتْ عَلَيْهِمُ ٱلْأَرْضُ بِمَا رَحُبَتْ وَضَاقَتْ عَلَيْهِمْ أَنفُسُهُمْ وَظَنُّوٓا۟ أَن لَّا مَلْجَأَ مِنَ ٱللَّهِ إِلَّآ إِلَيْهِ ثُمَّ تَابَ عَلَيْهِمْ لِيَتُوبُوٓا۟ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ هُوَ ٱلتَّوَّابُ ٱلرَّحِيمُ
Kedua, kata (مِنْ مَا). Kata tersebut selalu disambung di dalam al-Quran (menggunakan huruf nun) kecuali pada tiga tempat saja yaitu QS An-Nisa ayat 25, QS Ar-Rum ayat 28, dan QS Al-Munafiqun ayat 10.
Perhatikan perbedaan kedua kata yang disambung maupun dipisah di dalam al-Quran dengan memperhatikan ayat di bawah ini. Ayat pertama dalam QS al-Baqarah ayat 3. Sedangkan ayat kedua dalam QS An-Nisa ayat 25.
ٱلَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِٱلْغَيْبِ وَيُقِيمُونَ ٱلصَّلَوٰةَ وَمِمَّا رَزَقْنَٰهُمْ يُنفِقُونَ
وَمَن لَّمْ يَسْتَطِعْ مِنكُمْ طَوْلًا أَن يَنكِحَ ٱلْمُحْصَنَٰتِ ٱلْمُؤْمِنَٰتِ فَمِن مَّا مَلَكَتْ أَيْمَٰنُكُم مِّن فَتَيَٰتِكُمُ ٱلْمُؤْمِنَٰتِ ۚ وَٱللَّهُ أَعْلَمُ بِإِيمَٰنِكُم ۚ بَعْضُكُم مِّنۢ بَعْضٍ ۚ فَٱنكِحُوهُنَّ بِإِذْنِ أَهْلِهِنَّ وَءَاتُوهُنَّ أُجُورَهُنَّ بِٱلْمَعْرُوفِ مُحْصَنَٰتٍ غَيْرَ مُسَٰفِحَٰتٍ وَلَا مُتَّخِذَٰتِ أَخْدَانٍ ۚ فَإِذَآ أُحْصِنَّ فَإِنْ أَتَيْنَ بِفَٰحِشَةٍ فَعَلَيْهِنَّ نِصْفُ مَا عَلَى ٱلْمُحْصَنَٰتِ مِنَ ٱلْعَذَابِ ۚ ذَٰلِكَ لِمَنْ خَشِىَ ٱلْعَنَتَ مِنكُمْ ۚ وَأَن تَصْبِرُوا۟ خَيْرٌ لَّكُمْ ۗ وَٱللَّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ
Ketiga, kata (أَنْ لَنْ). Kata tersebut selalu dipisah di dalam al-Quran kecuali pada dua tempat yaitu QS Al-Kahf ayat 48 dan QS al-Qiyamah ayat 3. Adapun untuk kata (أن لو) yang masyhur itu disambung. Sedangkan di surah al-Jin terdapat perbedaan.
Perhatikan perbedaan kedua kata yang disambung maupun dipisah di dalam al-Quran dengan memperhatikan ayat di bawah ini. Ayat pertama dalam QS al-Anbiya ayat 87. Sedangkan ayat kedua dalam QS Al-Kahf ayat 48.
وَذَا ٱلنُّونِ إِذ ذَّهَبَ مُغَٰضِبًا فَظَنَّ أَن لَّن نَّقْدِرَ عَلَيْهِ فَنَادَىٰ فِى ٱلظُّلُمَٰتِ أَن لَّآ إِلَٰهَ إِلَّآ أَنتَ سُبْحَٰنَكَ إِنِّى كُنتُ مِنَ ٱلظَّٰلِمِينَ
وَعُرِضُوا۟ عَلَىٰ رَبِّكَ صَفًّا لَّقَدْ جِئْتُمُونَا كَمَا خَلَقْنَٰكُمْ أَوَّلَ مَرَّةٍۭ ۚ بَلْ زَعَمْتُمْ أَلَّن نَّجْعَلَ لَكُم مَّوْعِدًا
Keempat, kata (عَنْ مَنْ). Kata ini hanya terdapat dua kali di dalam al-Quran dan semuanya ditulis terpisah yaitu QS an-Nur ayat 43 dan QS An-Najm ayat 29. Untuk lebih jelasnya, perhatikan QS An-Najm ayat 29 di bawah ini
فَأَعْرِضْ عَن مَّن تَوَلَّىٰ عَن ذِكْرِنَا وَلَمْ يُرِدْ إِلَّا ٱلْحَيَوٰةَ ٱلدُّنْيَا
Kelima, kata (عَنْ مَا). Kata tersebut selalu disambung di dalam al-Quran kecuali pada QS al-A'raf ayat 166 kata tersebut dipisah. Perhatikan perbedaan kedua kata yang disambung maupun dipisah di dalam al-Quran dengan memperhatikan dua ayat. Ayat pertama dalam QS al-An'am ayat 100. Sedangkan ayat kedua dalam QS al-A'raf ayat 166.
وَجَعَلُوا۟ لِلَّهِ شُرَكَآءَ ٱلْجِنَّ وَخَلَقَهُمْ ۖ وَخَرَقُوا۟ لَهُۥ بَنِينَ وَبَنَٰتٍۭ بِغَيْرِ عِلْمٍ ۚ سُبْحَٰنَهُۥ وَتَعَٰلَىٰ عَمَّا يَصِفُونَ
فَلَمَّا عَتَوْا۟ عَن مَّا نُهُوا۟ عَنْهُ قُلْنَا لَهُمْ كُونُوا۟ قِرَدَةً خَٰسِـِٔينَ
Keenam, kata (إِنْ لَمْ). Kata tersebut selalu dipisah di dalam al-Quran kecuali pada satu tempat yaitu QS Hud ayat 14. Begitu juga untuk yang hamzahnya berharakat fathah (an lam) yang ada dua tempat dalam al-Quran dan semuanya terpisah.
Perhatikan perbedaan kedua kata yang disambung maupun dipisah di dalam al-Quran dengan memperhatikan ayat di bawah ini. Ayat pertama dalam QS al-Baqarah ayat 24. Sedangkan ayat kedua dalam QS Hud ayat 14.
فَإِن لَّمْ تَفْعَلُوا۟ وَلَن تَفْعَلُوا۟ فَٱتَّقُوا۟ ٱلنَّارَ ٱلَّتِى وَقُودُهَا ٱلنَّاسُ وَٱلْحِجَارَةُ ۖ أُعِدَّتْ لِلْكَٰفِرِينَ
فَإِلَّمْ يَسْتَجِيبُوا۟ لَكُمْ فَٱعْلَمُوٓا۟ أَنَّمَآ أُنزِلَ بِعِلْمِ ٱللَّهِ وَأَن لَّآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ۖ فَهَلْ أَنتُم مُّسْلِمُونَ
Ketujuh, kata (إِنْ مَا). Kata tersebut selalu disambung di dalam al-Quran kecuali satu tempat yaitu QS Ar-Ra'd ayat 40. Perhatikan perbedaan kedua kata yang disambung maupun dipisah di dalam al-Quran dengan memperhatikan dua ayat di bawah ini. Ayat pertama dalam QS al-A'raf ayat 200. Sedangkan ayat kedua dalam QS Ar-Ra'd ayat 40.
وَإِمَّا يَنزَغَنَّكَ مِنَ ٱلشَّيْطَٰنِ نَزْغٌ فَٱسْتَعِذْ بِٱللَّهِ ۚ إِنَّهُۥ سَمِيعٌ عَلِيمٌ
وَإِن مَّا نُرِيَنَّكَ بَعْضَ ٱلَّذِى نَعِدُهُمْ أَوْ نَتَوَفَّيَنَّكَ فَإِنَّمَا عَلَيْكَ ٱلْبَلَٰغُ وَعَلَيْنَا ٱلْحِسَابُ
Kedelapan, kata (أَمْ مَنْ). Kata tersebut selalu disambung di dalam al-Quran kecuali empat tempat yaitu QS An-Nisa ayat 109, QS at-Taubah ayat 109, QS As-Shaffat ayat 11, dan QS Fusshilat ayat 40.
Perhatikan perbedaan kedua kata yang disambung maupun dipisah di dalam al-Quran dengan memperhatikan ayat di bawah ini. Ayat pertama dalam QS an-Naml ayat 62. Sedangkan ayat kedua dalam QS Fusshilat ayat 40
أَمَّن يُجِيبُ ٱلْمُضْطَرَّ إِذَا دَعَاهُ وَيَكْشِفُ ٱلسُّوٓءَ وَيَجْعَلُكُمْ خُلَفَآءَ ٱلْأَرْضِ ۗ أَءِلَٰهٌ مَّعَ ٱللَّهِ ۚ قَلِيلًا مَّا تَذَكَّرُونَ
إِنَّ ٱلَّذِينَ يُلْحِدُونَ فِىٓ ءَايَٰتِنَا لَا يَخْفَوْنَ عَلَيْنَآ ۗ أَفَمَن يُلْقَىٰ فِى ٱلنَّارِ خَيْرٌ أَم مَّن يَأْتِىٓ ءَامِنًا يَوْمَ ٱلْقِيَٰمَةِ ۚ ٱعْمَلُوا۟ مَا شِئْتُمْ ۖ إِنَّهُۥ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ
Demikian artikel berjudul "Kaidah Fashl Washl Kata Idgham di Rasm Usmani". Untuk membaca artikel Rasm Usmani lainnya, silakan KLIK DI SINI. Anda juga bisa memberikan usul dan saran judul artikel berikutnya dengan tulis di kolom komentar. Semoga bermanfaat.