Pengertian, Fungsi, dan Contoh Shifr Mustadir
Saat Anda membaca al-Qur'an, kadang ditemukan beberapa tanda baca yang tampak asing (gharib) atau berbeda dari biasanya. Tanda baca yang umum dikenal adalah harakat fathah, kasrah, dan dhammah. Selain itu ada sukun, Mad, tasydid, dan lain sebagainya.
Di sisi lain, ada juga tanda-tanda yang jarang ditemui. Salah satunya, tanda yang disebut Shifr Mustadir. Apa pengertian dari Shifr Mustadir? Apa fungsi dari tanda Shifr Mustadir? Dan apa saja contoh-contohnya? Berikut ulasannya.
Pengertian Shifr Mustadir
Jika Anda telah mempelajari Shifr Mustathil, maka ia tidak berbeda jauh dari Shifr Mustadir. Shifr artinya bulatan, sedangkan Mustadir artinya melingkar. Bila digabungkan, Shifr Mustadir adalah tanda bulat sempurna (melingkar) yang terletak di atas huruf.
Mengapa dinamakan Mustadir (melingkar), padahal Shifr sendiri artinya bulatan? Dinamakan demikian karena untuk membedakan dengan Shifr Mustathil. Jika Shifr Mustadir adalah bulatan yang benar-benar bundar, maka Shifr Mustadir adalah bulatan lonjong. Lebih lengkap terkait perbedaan keduanya bisa klik di sini.
Tanda Shifr Mustadir selalu diletakkan di atas dari tiga huruf yaitu huruf alif, wawu, dan ya. Penempatan tanda Shifr Mustadir antara Mushaf Madinah dan Indonesia beberapa berbeda karena sistem tanda baca yang dianut. Selengkapnya bisa klik di sini.
Fungsi Shifr Mustadir
Fungsi dari tanda Shifr Mustadir adalah untuk menandakan huruf yang dimaksud tidak ada secara bacaan. Dengan kata lain, huruf yang diberi tanda Shifr Mustadir maka huruf tersebut tidak dibaca sekalipun tertulis.
Dengan adanya tanda Shifr Mustadir ini, akan memudahkan para pembaca al-Qur'an untuk dapat menerapkan bacaan yang baik dan benar. Shifr Mustadir menjembatani untuk memberikan solusi huruf tambahan yang berkaitan dengan ilmu Rasm Usmani.
Contoh-contoh Shifr Mustadir
Sebagaimana disebutkan sebelumnya, tanda Shifr Mustadir ditelakkan di atas tiga huruf. Ada kalanya terletak di tengah. Dan ada kalanya juga terletak di akhir kata. Untuk contoh di sini diambil dengan menggunakan Mushaf Madinah.
Perlu diperhatikan bahwa tanda Shifr Mustadir berbeda dengan tanda sukun. Sukun tidak ditandai dengan tanda bulat, melainkan seperti kepala huruf kho (ha, jim) atau biasa juga disebut tanda bulat yang pecah.
Contoh Shifr Mustadir yang terletak di atas alif misalnya yang terdapat dalam QS
Contoh Shifr Mustadir yang terletak di atas alif misalnya yang terdapat dalam QS
Contoh Shifr Mustadir yang terletak di atas alif misalnya yang terdapat dalam QS
Demikian penjelasan singkat artikel yang berjudul "Pengertian, Fungsi, dan Contoh Shifr Mustadir". Untuk artikel-artikel lain seputar tajwid bisa klik di sini. Atau jika Anda ingin membaca artikel lainnya dengan cakupan lebih luas seperti ilmu Rasm Usmani atau ilmu Dhabt, bisa klik di sini.